Sejak Insiden Cikeusik, Deden Tak Kelihatan di Lingkungan Rumahnya

Lokasi kejadian pascapenyerangan terhadap warga yang diduga Ahmadiyah di Cikeusik-Banten. TEMPO/Eko Siswono Toyudho


Bekasi - Deden Sujana, salah satu warga Ahmadiyah yang menjadi korban luka dalam penyerbuan di Cikeusik, sudah pulang dari perawatan di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Namun, sejak insiden di Cikeusik pecah 6 Februari lalu, Deden tidak pernah tampak di lingkungan rumahnya di kawasan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

"Setelah kerusuhan itu dia tidak kelihatan," kata satpam perumahan yang tidak mau disebutkan namanya kepada detikcom, Jumat (11/2/2011).

Satpam itu membenarkan, Deden adalah penganut Ahmadiyah. Deden juga adalah Ketua RW setempat. "Dia ketua RW 19. Tentu dia sering bersosialisasi dengan warga," kata satpam.


Deden adalah pria bertubuh tambun, yang tampak dalam rekaman video penyerbuan saat berbicara dengan polisi yang membujuk Ahmadiyah. Deden yang saat kejadian memakai kemeja dan celana jeans ini juga tampak berkelahi saat penyerbuan. Dia mengalami luka bacok dan luka-luka lain di sekujur tubuhnya.

Pantauan detikcom di rumah Deden tampak sepi. Saat detikcom mengunjungi rumah yang didominasi warna hijau itu, hanya seorang pembantu rumah tangga yang keluar.

"Bapak lagi tidak di rumah, lagi di luar kota," kata pembantu yang juga tidak mau menyebut namanya.

Sejak kapan? "Sejak beberapa hari yang lalu," kata pembantu yang tidak tahu kapan majikannya pulang.

Di halaman rumah yang pagar dan temboknya hijau itu, terparkir mobil jeep B 1460 HL, juga berwarna hijau.
Sumber : Muhammad Taufiqqurahman - DetikNews.com (lrn/nrl)

Perekam Insiden Cikeusik Masih Misterius


TEMPO InteraktPandeglang  - Nayati 30 tahun, adik Suparman mengatakan, tidak mengenal sosok Arif salah seorang perekam video adegan kekerasan terhadap anggota Jamaah Ahmadiyah yang terjadi di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, Banten pada Minggu lalu.
“Saya tidak tau menau, yang saya tau waktu itu rumah kakak saya Suparman (pemimpin amah Ahmadiyah Indonesia Cikeusik) kedatangan tamu, dan tidak kenal satu persatu siapa saja yang datang,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, Arif adalah salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Pandeglang yang menjadi anggota Jamaah Ahmadiyah. “Kami masih melakukan pendalaman, diduga yang merekam adalah salah seorang warga Ahmadiyah yang berstatus PNS,” kata Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Alex Fauzi Rasyad, kemarin.

Menurutnya, diduga Arif merupakan salah satu dari rombongan jamaah Ahmadiah yang datang ke Cikeusik, Pandeglang Banten, dan berhasil merekam insiden bentrokan tersebut.

Minggu (6/2) lalu, ribuan orang menyerang rumah yang dijadikan tempat beribadah Jamaah  Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kampung Pasir Peuteuy, Desa Umbulan,Kecamatan Cikeusik, pimpinan Suparman. Akibat insiden ini, tiga orang anggota Ahmadiyah tewas.

Ketiga korban itu adalah Sarwono warga Jakarta Timur, Candra warga, Parung, Bogor Sedangkan satu korban lainya yaitu Roni Patina Sarani, warga Jakarta Timur. Sementara, empat orang anggota JAI yang mengalami luka-luka yaitu Bebi, 45 tahun, warga Jakarta Barat, Adit, 26 tahun, warga Kota Serang, Feradias M, 39 tahun, warga Bogor dan Ahmad Mashudi, 22 tahun, masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

bukan kelana kuliner

Kuliner-Kuliner

webrizal.com